1. Pengertian Protokol
Sebelum
membahas lebih jauh tentang pengertian dari masing-masing layer dalam
protokol, alangkah baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa itu
protokol dalam sebuah Jaringan Komputer ? Protokol
adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan
terjadinya hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau
lebih titik komputer. Protokol dapat diterapkan pada perangkat keras,
perangkat lunak atau kombinasi dari keduanya. Pada tingkatan yang
terendah, protokol mendefinisikan koneksi perangkat keras. Prinsip dalam
membuat protokol ada tiga hal yang harus dipertimbangkan, yaitu
efektivitas, kehandalan, dan Kemampuan dalam kondisi gagal di network.
Protokol distandarisasi oleh beberapa organisasi yaitu IETF, ETSI, ITU,
dan ANSI. Tugas yang biasanya dilakukan oleh sebuah protokol dalam
sebuah jaringan diantaranya adalah :
- Melakukan deteksi adanya koneksi fisik atau ada tidaknya komputer / mesin lainnya.
- Melakukan metode “jabat-tangan” (handshaking).
- Negosiasi berbagai macam karakteristik hubungan.
- Bagaimana mengawali dan mengakhiri suatu pesan.
- Bagaimana format pesan yang digunakan.
- Yang harus dilakukan saat terjadi kerusakan pesan atau pesan yang tidak sempurna.
- Mendeteksi rugi-rugi pada hubungan jaringan dan langkah-langkah yang dilakukan selanjutnya.
2. Lapisan Pada Protocol TCP/IP
TCP/IP (Transmission Control Protokol / Internet Protokol )
adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet
dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di
dalam jaringan Internet. Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade
1970-an hingga awal 1980-an sebagai sebuah protokol standar untuk
menghubungkan komputer-komputer dan jaringan untuk membentuk sebuah
jaringan yang luas (WAN). TCP/IP merupakan sebuah standar jaringan
terbuka yang bersifat independen terhadap mekanisme transport jaringan
fisik yang digunakan, sehingga dapat digunakan di mana saja.
Definisi Masing-masing Layer pada model TCP/IP
GAMBAR: Susunan model OSI dan TCP/IP empat lapis
TCP/IP
dikembangkan sebelum model OSI ada. Namun demikian lapisan-lapisan pada
TCP/IP tidaklah cocok seluruhnya dengan lapisan-lapisan OSI. Protokol
TCP/IP hanya dibuat atas lima lapisan saja: physical, data link,
network, transport dan application. Hanya lapisan aplikasi pada TCP/IP
mencakupi tiga lapisan OSI teratas, sebagaimana dapat dilihat pada
Gambar berikut. Khusus layer keempat, Protokol TCP/IP mendefinisikan 2
buah protokol yakni Transmission Control Protocol (TCP) dan User
Datagram Protocol Protocol (UDP). Sementara itu pada lapisan ketiga,
TCP/IP mendefiniskan sebagai Internetworking Protocol (IP), namun ada
beberapa protokol lain yang mendukung pergerakan data pada lapisan ini.
GAMBAR: Susunan model OSI dan TCP/IP lima lapis
-
Physical Layer. Pada lapisan ini TCP/IP tidak mendefinisikan protokol yang spesifik. Artinya TCP/IP mendukung semua standar dan proprietary protokol lain. Pada lapisan ini ditentukan karakteristik media transmisi, rata-rata pensinyalan, serta skema pengkodean sinyal dan sarana sistem pengiriman data ke device yang terhubung ke network
- Data Link Layer. Berkaitan dengan logical-interface diantara satu ujung sistem dan jaringan dan melakukan fragmentasi atau defragmentasi datagram. Ada juga beberapa pendapat yang menggabungkan lapisan ini dengan lapisan fisik sehingga kedua lapisan ini dianggap sebagai satu lapisan, sehingga TCP/IP dianggap hanya terdiri dari empat lapis. Perhatikan perbandingannya pada kedua gambar di atas.
- Network Layer Internet Protocol (IP). Berkaitan dengan routing data dari sumber ke tujuan. Pelayanan pengiriman paket elementer. Definisikan datagram (jika alamat tujuan tidak dalam jaringan lokal, diberi gateway = device yang menswitch paket antara jaringan fisik yang beda; memutuskan gateway yang digunakan). Pada lapisan ini TCP/IP mendukung IP dan didukung oleh protokol lain yaitu RARP, ICMP, ARP dan IGMP.
- Internetworking Protocol (IP) Adalah mekanisme transmisi yang digunakan oleh TCP/IP. IP disebut juga unreliable dan connectionless datagram protocol-a besteffort delivery service. IP mentransportasikan data dalam paket-paket yang disebut datagram.
- Address Resolution Protocol (ARP) ARP digunakan untuk menyesuaikan alamat IP dengan alamatfisik (Physical address).
- Reverse Address Resolution Protocol (RARP) RARP membolehkan host menemukan alamat IP nya jika dia sudah tahu alamat fiskinya. Ini berlaku pada saat host baru terkoneksi ke jaringan.
- Internet Control Message Protocol (ICMP) ICMP adalah suatu mekanisme yang digunakan oleh sejumlah host dan gateway untuk mengirim notifikasi datagram yang mengalami masalah kepada host pengirim.Internet
- Group Message Protocol (IGMP) IGMP digunakan untuk memfasilitasi transmisi message yang simultan kepasa kelompok/group penerima.
- Transport Layer. Pada lapisan ini terbagi menjadi dua, UDP dan TCP
- User Datagram Protocol (UDP) UDP adalah protokol process-to-process yang menambahakan hanya alamat port, check-sum error control, dan panjang informasi data dari lapisan di atasnya. (Connectionless)
- Transmission Control Protocol (TCP) TCP menyediakan layanan penuh lapisan transpor untuk aplikasi. TCP juga dikatakan protokol transport untuk stream yang reliabel. Dalam konteks ini artinya TCP bermakna connectionoriented, dengan kata lain: koneksi end-to-end harus dibangun dulu di kedua ujung terminal sebelum kedua ujung terminal mengirimkan data. (Connection Oriented)
- Application Layer. Layer dalam TCP/IP adalah kombinasi lapisan-lapisan session, presentation dan application pada OSI yang menyediakan komunikasi diantara proses atau aplikasi-aplikasi pada host yang berbeda: telnet, ftp, http,dll.
GAMBAR: Protocol Data Unit (PDU) pada arsitektur TCP/IP
Untuk
mengontrol operasi pertukaran data, informasi kontrol serta data user
harus ditransmisikan, sebagaimana digambarkan pada gambar di bawah.
Dapat dikatakan bahwa proses pengiriman menggerakkan satu blok data dan
meneruskannya ke TCP. TCP memecah blok data ini menjadi bagian-bagian
kecil agar mudah disusun. Untuk setiap bagian-bagian kecil ini, TCP
menyisipkan informasi kontrol yang disebut sebagai TCP header, yang
akhirnya membentuk segmen TCP. Informasi kontrol dipergunakan oleh
pasangan (peer) entiti protokol TCP pada host lainnya. Contoh item-item
yang termasuk dalam header ini adalah sebagai berikut:
- Destination port: saat entiti penerima TCP menerima segmen TCP, harus diketahui kepada siapa data tersebut dikirimkan.
- Sequence number: TCP memberikan nomor yang dikirim secara bertahap ke port tujuan, sehingga jika destination menerima tidak sesuai dengan urutannya, maka entiti destination akan meminta untuk dikirim kembali.
- Checksum: pada pengiriman segmen TCP diikutkan pula suatu kode yang yang disebut dengan segment remainder. Remainder TCP yang diterima akan dikalkulasi dan dibandingkan hasilnya dengan kode yang datang. Jika terjadi ketidasesuaian, berarti telah terjadi kesalahan transmisi.
Sebagai tambahan Application merupakan
Layer paling atas pada model TCP/IP, yang bertanggung jawab untuk
menyediakan akses kepada aplikasi terhadap layanan jaringan TCP/IP.
Protokol ini mencakup protokol Dynamic Host Configuration Protocol
(DHCP), Domain Name System (DNS), Hypertext Transfer Protocol (HTTP),
File Transfer Protocol (FTP), Telnet, Simple Mail Transfer Protocol
(SMTP), Simple Network Management Protocol (SNMP), dan masih banyak
protokol lainnya. Dalam beberapa implementasi Stack Protocol, seperti
halnya Microsoft TCP/IP, protokol-protokol lapisan aplikasi berinteraksi
dengan menggunakan antarmuka Windows Sockets (Winsock) atau NetBios
over TCP/IP (NetBT).
3. Lapisan Model Osi Layer
Pengertian model OSI
(Open System Interconnection) adalah suatu model konseptual yang
terdiri atas tujuh layer, yang masing-masing layer tersebut mempunyai
fungsi yang berbeda. OSI dikembangkan oleh badan Internasional yaitu ISO
(International Organization for Standardization) pada tahun 1977. Model
ini juga dikenal dengan model tujuh lapis OSI (OSI seven layer model). Berikut dibawah ini merupakan gambar dari model OSI 7 LayerBerikut deskripsi Model referensi OSI:
- Sebuah Model Layer
- Setiap layer melakukan sekumpulan fungsi tertentu untuk mensukseskan komunikasi data
- Setiap layer bergantung pada layer yang ada di bawahnya untuk melakukan fungsinya
- Setiap layer akan mendukung operasi lapisan yang berada di atasnya
- Implementasi pada setiap lapis seharusnya tidak bergantung pada lapisan lainnya
Definisi masing-masing Layer pada model OSI
1.Physical
adalah Layer paling bawah dalam model OSI. Berfungsi untuk
mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan,
sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau
Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini
juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat
berinteraksi dengan media kabel atau radio.
2.Data Link Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control,
pengalamatan perangkat keras seperti halnya Media Access Control
Address (MAC Address), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat
jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer2 beroperasi.
Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).
3. Network Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer3.
4. Transport Berfungsi
untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor
urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi
tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah
tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan
mentransmisikan ulang terhadap paket-paket yang hilang di tengah jalan.
5.
Session Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat
dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga
dilakukan resolusi nama.
6. Presentation berfungsi
untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi
ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol
yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual network komputing (VNC) atau Remote Dekstop Protokol (RDP).
7.
Application adalah Layer paling tinggi dari model OSI, seluruh layer
dibawahnya bekerja untuk layer ini, tugas dari application layer
adalah Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan
fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses
jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang
berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, NFS.
Cara Kerja Model OSI
Cara Kerja
: Pembentukan paket dimulai dari layer teratas model OSI. Aplication
layer megirimkan data ke presentation layer, di presentation layer data
ditambahkan header dan atau tailer kemudian dikirim ke layer dibawahnya,
pada layer dibawahnya pun demikian, data ditambahkan header dan atau
tailer kemudian dikirimkan ke layer dibawahnya lagi, terus demikian
sampai ke physical layer. Di physical layer data dikirimkan melalui
media transmisi ke host tujuan. Di host tujuan paket data mengalir
dengan arah sebaliknya, dari layer paling bawah kelayer paling atas.
Protokol pada physical layer di host tujuan mengambil paket data dari
media transmisi kemudian mengirimkannya ke data link layer, data link
layer memeriksa data-link layer header yang ditambahkan host pengirim
pada paket, jika host bukan yang dituju oleh paket tersebut maka paket
itu akan di buang, tetapi jika host adalah yang dituju oleh paket
tersebut maka paket akan dikirimkan ke network layer, proses ini terus
berlanjut sampai ke application layer di host tujuan. Proses pengiriman
paket dari layer ke layer ini disebut dengan “peer-layer communication
4.Pengertian Masing-Masing Protocol ialah sebagai berikut:
1.HTTP
(Hypertext Transfer Protocol) suatu protokol yang digunakan oleh WWW
(World Wide Web). HTTP mendefinisikan bagaimana suatu pesan bisa
diformat dan dikirimkan dari server ke client. HTTP juga mengatur
aksi-aksi apa saja yang harus dilakukan oleh web server dan juga web
browser sebagai respon atas perintah-perintah yang ada pada protokol
HTTP ini.Hingga kini, ada dua versi mayor dari protokol HTTP, yakni
HTTP/1.0 yang menggunakan koneksi terpisah untuk setiap dokumen, dan
HTTP/1.1 yang dapat menggunakan koneksi yang sama untuk melakukan
transaksi. Dengan demikian, HTTP/1.1 bisa lebih cepat karena memang
tidak usah membuang waktu untuk pembuatan koneksi berulang-ulang.
2.HTTPS
(Securre HTTP) merupakan bentuk protokol yang aman karena segala
perintah dan data yang lewat protokol ini akan diacak dengan berbagai
format sehingga sulit untuk dibajak isinya maupun dilihat
perintah-perintah yang dieksekusi.
3.FTP (File Transfer Protocol)
adalah sebuah protokol Internet yang berjalan di dalam lapisan aplikasi
yang merupakan standar untuk pentransferan berkas (file) komputer antar
mesin-mesin dalam sebuah internetwork. FTP merupakan salah satu
protokol Internet yang paling awal dikembangkan, dan masih digunakan
hingga saat ini untuk melakukan pengunduhan (download) dan penggugahan
(upload) berkas-berkas komputer antara klien FTP dan server FTP. Pada
umumnya browser-browser versi terbaru sudah mendukung FTP.
4.SMTP(Simple
Mail Transfer Protocol) adalah suatu protokol yang digunakan untuk
mengirimkan pesan e-mail antar server, yang bisa dianalogikan sebagai
kantor pos.
5.POP
atau Post Office Protocol, sesuai dengan namanya merupakan protokol
yang digunakan untuk pengelolaan mail. POP yang sekarang lebih umum
dikenal dengan POP3 (POP – Version 3), dimaksudkan untuk mengizinkan
client untuk mengakses secara dinamis mail yang masih ada di POP3
server. POP3 menawarkan pada user untuk meninggalkan mail-nya di POP3
server, dan mengambil mail-nya tersebut dari sejumlah sistem sebarang.
Untuk mengambil mail dengan menggunakan POP3 dari suatu client, banyak
pilihan yang dapat digunakan seperti Sun Microsystem Inc.’s Mailtool,
QualComm Inc.’s Eudora, Netscape Comm. Corp.’s Netscape Mail dan
Microsoft Corp.’s Outlook Express.
POP3
tidak dimaksudkan untuk menyediakan operasi manipulasi mail yang ada di
server secara luas. Pada POP3, mail diambil dari server dan kemudian
dihapus (bisa juga tidak dihapus). Segala sesuatu tentang protokol POP3
ini dibahas dalam RFC (Request For Comment) 1725. Protokol yang lebih
tinggi dan lebih kompleks, yaitu IMAP4, dibahas dalam RFC 1730.
Mode POP3
Ada
dua jenis mode pada POP3 yaitu mode offline dan mode inline. Pada mode
offline, POP3 mengambil dan kemudian menghapus mail yang tersimpan dari
server. POP3 bekerja dengan baik pada mode ini, karena terutama memang
didisain untuk berlaku sebagai sebuah sistem mail yang memiliki sifat
“store-and-forward”. Server, pada mode offline, berlaku seperti sebuah
tempat penampungan yang menyimpan mail sampai user memintanya.
6.IMAP
(Internet Message Access Protocol) adalah protokol standar untuk
mengakses/mengambil e-mail dari server. IMAP memungkinkan pengguna
memilih pesan e-mail yang akan ia ambil, membuat folder di server,
mencari pesan e-mail tertentu, bahkan menghapus pesan e-mail yang ada.
5.Perbedaan antara UDP dan TCP
User Datagram Protocol (UDP) UDP
adalah protokol process-to-process yang menambahakan hanya alamat port,
check-sum error control, dan panjang informasi data dari lapisan di
atasnya. (Connectionless)
Karakteristik UDP
UDP memiliki karakteristik-karakteristik berikut:
- Connectionless (tanpa koneksi): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan tanpa harus dilakukan proses negosiasi koneksi antara dua host yang hendak berukar informasi.
- Unreliable (tidak andal): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan sebagai datagram tanpa adanya nomor urut atau pesan . Protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP harus melakukan pemulihan terhadap pesan-pesan yang hilang selama transmisi. Umumnya, protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP mengimplementasikan layanan keandalan mereka masing-masing, atau mengirim pesan secara periodik atau dengan menggunakan waktu yang telah didefinisikan.
- UDP menyediakan mekanisme untuk mengirim pesan-pesan ke sebuah protokol lapisan aplikasi atau proses tertentu di dalam sebuah host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP. Header UDP berisi field Source Process Identification dan Destination Process Identification.
- UDP menyediakan penghitungan checksum berukuran 16-bit terhadap keseluruhan pesan UDP.
UDP tidak menyediakan layanan-layanan antar-host berikut:
- UDP tidak menyediakan mekanisme penyanggaan (buffering) dari data yang masuk ataupun data yang keluar. Tugas buffering merupakan tugas yang harus diimplementasikan oleh protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP.
- UDP tidak menyediakan mekanisme segmentasi data yang besar ke dalam segmen-segmen data, seperti yang terjadi dalam protokol TCP. Karena itulah, protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP harus mengirimkan data yang berukuran kecil (tidak lebih besar dari nilai Maximum Transfer Unit/MTU) yang dimiliki oleh sebuah antarmuka di mana data tersebut dikirim. Karena, jika ukuran paket data yang dikirim lebih besar dibandingkan nilai MTU, paket data yang dikirimkan bisa saja terpecah menjadi beberapa fragmen yang akhirnya tidak jadi terkirim dengan benar.
Penggunaan UDP
UDP sering digunakan dalam beberapa tugas berikut:
- Protokol yang "ringan" (lightweight): Untuk menghemat sumber daya memori dan prosesor, beberapa protokol lapisan aplikasi membutuhkan penggunaan protokol yang ringan yang dapat melakukan fungsi-fungsi spesifik dengan saling bertukar pesan. Contoh dari protokol yang ringan adalah fungsi query nama dalam protokol lapisan aplikasi.Domain Name System
- Protokol lapisan aplikasi yang mengimplementasikan layanan keandalan: Jika protokol lapisan aplikasi menyediakan layanan transfer data yang andal, maka kebutuhan terhadap keandalan yang ditawarkan oleh TCP pun menjadi tidak ada. Contoh dari protokol seperti ini adalah Trivial File Transfer Protocol (TFTP) dan Network File System (NFS)
- Transmisi broadcast: Karena UDP merupakan protokol yang tidak perlu membuat koneksi terlebih dahulu dengan sebuah host tertentu, maka transmisi broadcast pun dimungkinkan. Sebuah protokol lapisan aplikasi dapat mengirimkan paket data ke beberapa tujuan dengan menggunakan alamat multicast atau broadcast. Hal ini kontras dengan protokol TCP yang hanya dapat mengirimkan transmisi one-to-one. Contoh: query nama dalam protokol NetBIOS Name Service.
Pesan-pesan UDP
UDP, berbeda dengan TCP yang memiliki satuan paket data yang disebut dengan segmen, melakukan pengepakan terhadap data ke dalam pesan-pesan UDP (UDP Messages). Sebuah pesan UDP berisi header
UDP dan akan dikirimkan ke protokol lapisan selanjutnya (lapisan
internetwork) setelah mengepaknya menjadi datagram IP. Enkapsulasi terhadap
pesan-pesan UDP oleh protokol IP dilakukan dengan menambahkan header IP
dengan protokol IP nomor 17 (0x11). Pesan UDP dapat memiliki besar
maksimum 65507 byte: 65535 (216)-20 (ukuran terkecil dari header IP)-8 (ukuran dari header UDP) byte. Datagram IP yang dihasilkan dari proses enkapsulasi tersebut, akan dienkapsulasi kembali dengan menggunakan header dan trailer protokol lapisan Network Interface yang digunakan oleh host tersebut.
Dalam header
IP dari sebuah pesan UDP, field Source IP Address akan diset ke
antarmuka host yang mengirimkan pesan UDP yang bersangkutan; sementara
field Destination IP Address akan diset ke alamat IP multicast dari
sebuah host tertentu, alamat IP broadcast, atau alamat IP multicast.
Transmission Control Protocol (TCP) TCP
menyediakan layanan penuh lapisan transpor untuk aplikasi. TCP juga
dikatakan protokol transport untuk stream yang reliabel. Dalam konteks
ini artinya TCP bermakna connectionoriented, dengan kata lain: koneksi
end-to-end harus dibangun dulu di kedua ujung terminal sebelum kedua
ujung terminal mengirimkan data. (Connection Oriented)
Protokol
TCP/IP selalu berevolusi seiring dengan waktu, mengingat semakin
banyaknya kebutuhan terhadap jaringan komputer dan Internet.
Pengembangan ini dilakukan oleh beberapa badan, seperti halnya Internet
Society (ISOC), Internet Architecture Board (IAB), dan Internet Engineering Task Force
(IETF). Macam-macam protokol yang berjalan di atas TCP/IP, skema
pengalamatan, dan konsep TCP/IP didefinisikan dalam dokumen yang disebut
sebagai Request for Comments (RFC) yang dikeluarkan oleh IETF.
Protokol
TCP/IP menggunakan dua buah skema pengalamatan yang dapat digunakan
untuk mengidentifikasikan sebuah komputer dalam sebuah jaringan atau
jaringan dalam sebuah internetwork, yakni sebagai berikut:
- Pengalamatan IP: yang berupa alamat logis yang terdiri atas 32-bit (empat oktet berukuran 8-bit) yang umumnya ditulis dalam format
www.xxx.yyy.zzz
. Dengan menggunakan subnet mask yang diasosiasikan dengannya, sebuah alamat IP pun dapat dibagi menjadi dua bagian, yakni Network Identifier (NetID) yang dapat mengidentifikasikan jaringan lokal dalam sebuah internetwork dan Host identifier (HostID) yang dapat mengidentifikasikan host dalam jaringan tersebut. Sebagai contoh, alamat205.116.008.044
dapat dibagi dengan menggunakan subnet mask255.255.255.000
ke dalam Network ID205.116.008.000
dan Host ID 44. Alamat IP merupakan kewajiban yang harus ditetapkan untuk sebuah host, yang dapat dilakukan secara manual (statis) atau menggunakan Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) (dinamis). - Fully qualified domain name (FQDN): Alamat ini merupakan alamat yang direpresentasikan dalam nama alfanumerik yang diekspresikan dalam bentuk <nama_host>.<nama_domain>, di mana
mengindentifikasikan jaringan di mana sebuah komputer berada, dan mengidentifikasikan sebuah komputer dalam jaringan. Pengalamatan FQDN digunakan oleh skema penamaan domain Domain Name System (DNS). Sebagai contoh, alamat FQDN id.wikipedia.org
merepresentasikan sebuah host dengan nama "id" yang terdapat di dalam domain jaringan "wikipedia.org
".Nama Domainwikipedia.org
merupakan second-level domain yang terdaftar di dalam top-level domain.org
, yang terdaftar dalam root DNs, yang memiliki nama "." (titik). Penggunaan FQDN lebih bersahabat dan lebih mudah diingat ketimbang dengan menggunakan alamat IP. Akan tetapi, dalam TCP/IP, agar komunikasi dapat berjalan, FQDN harus diterjemahkan terlebih dahulu (proses penerjemahan ini disebut sebagai resolusi nama) ke dalam alamat IP dengan menggunakan server yang menjalankan DNS, yang disebut dengan Name Server atau dengan menggunakan berkas hosts (/etc/hosts
atau%systemroot%\system32\drivers\etc\hosts
) yang disimpan di dalam mesin yang bersangkutan.
Layanan
Berikut ini adalah layanan tradisional yang dapat berjalan di atas protokol TCP/IP:
- Pengiriman berkas (file transfer). File Transfer Protocol(FTP) memungkinkan pengguna komputer yang satu untuk dapat mengirim ataupun menerima berkas ke sebuah host di dalam jaringan. Metode otentikasi yang digunakannya adalah penggunaan nama pengguna (user name) dan [[password]], meskipun banyak juga FTP yang dapat diakses secara anonim (anonymous), alias tidak berpassword. (Keterangan lebih lanjut mengenai FTP dapat dilihat pada RFC 959.)
- Remote login. Network terminal Protocol (telnet) memungkinkan pengguna komputer dapat melakukan log in ke dalam suatu komputer di dalam suatu jaringan secara jarak jauh. Jadi hal ini berarti bahwa pengguna menggunakan komputernya sebagai perpanjangan tangan dari komputer jaringan tersebut. (Keterangan lebih lanjut mengenai Telnet dapat dilihat pada RFC 854 dan RFC 855.)
- Computer mail. Digunakan untuk menerapkan sistem surat elektronik. (Keterangan lebih lanjut mengenai e-mail dapat dilihat pada RFC 821 dan RFC 822.)
- Network File System (NFS). Pelayanan akses berkas-berkas yang dapat diakses dari jarak jauh yang memungkinkan klien-klien untuk mengakses berkas pada komputer jaringan, seolah-olah berkas tersebut disimpan secara lokal. (Keterangan lebih lanjut mengenai NFS dapat dilihat RFC 1001 dan RFC 1002.)
- Remote execution. Memungkinkan pengguna komputer untuk menjalankan suatu program tertentu di dalam komputer yang berbeda. Biasanya berguna jika pengguna menggunakan komputer yang terbatas, sedangkan ia memerlukan sumber yg banyak dalam suatu sistem komputer.
Ada beberapa jenis remote execution, ada yang berupa perintah-perintah dasar saja, yaitu yang dapat dijalankan dalam system komputer yang sama dan ada pula yg menggunakan sistem Remote Procedure Call (RPC), yang memungkinkan program untuk memanggil subrutin yang akan dijalankan di sistem komputer yg berbeda. (sebagai contoh dalam Berkeley UNIX ada perintahrsh
danrexec
.) - Name server yang berguna sebagai penyimpanan basis data nama host yang digunakan pada Internet (Keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada RFC 822 dan RFC 823 yang menjelaskan mengenai penggunaan protokol name server yang bertujuan untuk menentukan nama host di Internet.)
Bagaimanakah bentuk arsitektur dari TCP/IP itu ?
Dikarenakan
TCP/IP adalah serangkaian protokol di mana setiap protokol melakukan
sebagian dari keseluruhan tugas komunikasi jaringan, maka tentulah
implementasinya tak lepas dari arsitektur jaringan itu sendiri.
Arsitektur rangkaian protokol TCP/IP mendifinisikan berbagai cara agar
TCP/IP dapat saling menyesuaikan.
Karena
TCP/IP merupakan salah satu lapisan protokol Model OSI, berarti bahwa
hierarki TCP/IP merujuk kepada 7 lapisan OSI tersebut. Tiga lapisan
teratas biasa dikenal sebagai "upper level protocol" sedangkan empat lapisan terbawah dikenal sebagai "lower level protocol". Tiap lapisan berdiri sendiri tetapi fungsi dari masing-masing lapisan bergantung dari keberhasilan operasi layer
sebelumnya. Sebuah lapisan pengirim hanya perlu berhubungan dengan
lapisan yang sama di penerima (jadi misalnya lapisan data link penerima
hanya berhubungan dengan lapisan data link pengirim) selain dengan satu layer
di atas atau di bawahnya (misalnya lapisan network berhubungan dengan
lapisan transpor di atasnya atau dengan lapisan data link di bawahnya).
Model
dengan menggunakan lapisan ini merupakan sebuah konsep yang penting
karena suatu fungsi yang rumit yang berkaitan dengan komunikasi dapat
dipecahkan menjadi sejumlah unit yang lebih kecil. Tiap lapisan bertugas
memberikan layanan tertentu pada lapisan diatasnya dan juga melindungi
lapisan diatasnya dari rincian cara pemberian layanan tersebut. Tiap
lapisan harus transparan sehingga modifikasi yang dilakukan atasnya
tidak akan menyebabkan perubahan pada lapisan yang lain. Lapisan
menjalankan perannya dalam pengalihan data dengan mengikuti peraturan
yang berlaku untuknya dan hanya berkomunikasi dengan lapisan yang
setingkat. Akibatnya sebuah layer pada satu sistem tertentu hanya akan
berhubungan dengan lapisan yang sama dari sistem yang lain. Proses ini
dikenal sebagai Peer process. Dalam keadaan sebenarnya tidak ada
data yang langsung dialihkan antar lapisan yang sama dari dua sistem
yang berbeda ini. Lapisan atas akan memberikan data dan kendali ke
lapisan dibawahnya sampai lapisan yang terendah dicapai. Antara dua
lapisan yang berdekatan terdapat interface (antarmuka). Interface
ini mendifinisikan operasi dan layanan yang diberikan olehnya ke
lapisan lebih atas. Tiap lapisan harus melaksanakan sekumpulan fungsi
khusus yang dipahami dengan sempurna. Himpunan lapisan dan protokol
dikenal sebagai "arsitektur jaringan".
6. Pengertian ARP
Address Resolution Protocol disingkat ARP
adalah sebuah protocol dalam TCP/IP Protocol Suite yang
bertanggungjawab dalam melakukan resolusi alamat IP ke dalam alamat
Media Access Control (MAC address). ARP didefinisikan di dalam RFC 826.
Ketika sebuah aplikasi yang mendukung teknologi Protocol Jaringan TCP/IP mencoba untuk mengakses sebuah host TCP/IP dengan menggunakan alamat IP, maka alamat IP yang dimiliki oleh host yang dituju harus diterjemahkan terlebih dahulu ke dalam MAC address agar frame-frame
data dapat diteruskan ke tujuan dan diletakkan di atas media transmisi
(kabel, radio, atau cahaya), setelah diproses terlebih dahulu oleh Network Interface Card (NIC). Hal ini dikarenakan NIC beroperasi dalam lapisan fisik dan lapisan data-link pada tujuh lapis model referensi OSI dan menggunakan alamat fisik daripada menggunakan alamat logis (seperti halnya alamat IP atau nama NetBIOS) untuk melakukan komunikasi data dalam jaringan.
Jika memang alamat yang dituju berada di luar jaringan lokal, maka ARP akan mencoba untuk mendapatkan MAC address dari antarmuka router lokal yang menghubungkan jaringan lokal ke luar jaringan (di mana komputer yang dituju berada).
7. Operator Bitwise
digunakan
untuk melakukan pemanipulasian data dalam bentuk bit (bilangan biner)
seluruh operator bit hanya dapat digunakan pada operan integer atau
karakter
sumber :http://anto-artikelkomputer.blogspot.com/p/kumpulan-protocol-jaringan.html
Operasi
|
keterangan
|
&
|
Bit AND
|
^
|
Bit XOR
|
|
|
Bit OR
|
-
|
Bit NOT
|
>>
|
Geser kekanan
|
<<
|
Geser kekiri
|
0 komentar:
Posting Komentar